Kamis, 28 Januari 2016

"Menikmati Shalat" oleh Muhammad Arifin Ilham

     Satu waktu, Rasulullah SAW masuk masjid. lalu seorang lelaki masuk dan melakuka shalat. Setelah selesai, ia datang dan memberi salam kepada Rasulullah. Beliau menjawab salamnya lalu bersabda "Ulangilah shalatmu, karena sesungguhnya engkau belum shalat."
     Lelaki itu kembali shalat dan  seperti shalat sebelumnya, Setalah shalatnya yang kedua, ia mendatangi Nabi dan memberi salam. Rasulullah menjawab, "Wa'alaikassalam". Kemudian beliau bersabda lagi, "Ulangilah shalatmu karena sesungguhnya engkau belum shalat".Sehingga, orang itu mengulangi shalatnya lagi sehingga total jadi tiga kali. Lelaki itu berkata, "Demi Zat yang mengutus engkau dengan menbawa kebenaran,, saya tidak dapat mengerjakan yang lebih baik daripada ini semua. Ajarilah saya!".
     Rasul yang mulia itu bersabda,"Bila engkau melakukan shalat bertakbirlah. Bacalah bacaan dari Al-Quran yang engkau hafal. Setlah itu rukuk, hingga engkau tenang dalam rukukmu. Bangunlah hingga berdiri tegak. Lalu sujudlah hingga engaku tenag dalam sujudmu. Bangunlah hingga engkau tenang dalam dudukmu. Kerjakan semua itu dalam shalatmu.
     Subhanallah, sahabatku, inilah dalil bolehnya mengulangi shalat sampai merasakan kekhusukan. Sungguh shalat yang yang ditatap Allah dan sadar sedang berhadapan dengan Allah (QS asy-Syuarp: 218-220) sehingga setiap bacaan menjadi doa dan terasa sedang berdialog dengan  dengan-NYA akan membuat shalat kita menjadi thumakninah dan khusyuk, tenang, damai, sejuk, nyaman, nikmat, indah, bahagia dan buahnyya adalah akhlak mulia (QS al-Ankabut:45).
     Dalam shalat, kita dituntut sebisa mungkin untuk mendirikan shalat dengan khusyuk. Sebab dengan khusyuk, amal ibadah kita akan diterima oleh Allah SWT, terhapus dosa-dosa kita, dengan segala perilaku serta ucapaan kita terjaga dari kemungkaran dan kefasikan.
     Khusyuk menajadi bukti keikhlasan seorang hamba. Karena hanya mereka yang ikhlas beribadah karen Allah dan shalat karena-NYA yang dapat melakukan khusyuk secara sempurna. Tanpa keikhlasan seseorang hanya melakukan kekhusyukan palsu ata sering disebut kelhusyukan dusta. Lalu bagaimana caranya agar mudah khusyuk dalam shalat?
     Pertama, menghadirkan hati. Sadarlah bahwa dirinya sedang bermunajat, sedang berdiri berhadapan langsung dengan Sang Maha Kuasa, berdialog tanpa batas apapun. Maka dalam keadaan seperti itu, yakinlah Allah sedng melihat, memperhatikan, dan mengawasi garak-gerik shalat kita. Maka alangkah bodohnya kita, jika kita sedang berhadapan langsung seperti itu, kita tidak merasa takut atau bergetar dengan keberadaan-NYA di hadapan kita.
     Kedua, anggaplah saat itu adalah shalat terakhir, Agara makin khusyukm anggaplah shalat tersebut adalah yang terakhir kali kita lakukan karena bisa jadi setelah shalat, Allah mencabut nyawa kita. Atatu bayangkanm pada saat kita wudhu tiba-yiba datang malaikat maut menghampiri kita kita dan mengabarkan bahwa setelah shalat nanti dia akan mencabut nyawa kita, Subhanallah, Kita lanjut kesempatan lain.